Dalam banyak kebudayaan kaum perempuan sering dianggap
rendah dan hina oleh kaum laki-laki. Mereka sering diperlakukan tidak
lebih daripada mainan dan obyek seks, sebagai tukang masak, pengurus
rumah tangga dan penjaga anak yang tak dibayar, sebagai orang-orang
dungu yang tidak punya otak, yang tak mampu diajak berdiskusi tentang
hal-hal yang bersifat rasional. Bakat-bakat mereka tak pernah dihargai,
kepribadian mereka diredam, kebebasan mereka dibatasi, di beberapa
bidang mereka dieksploitasi dan di bidang-bidang lain ditolak.
Kadang-kadang mereka dianggap sebagai penyebab banyaknya pria terjebak
ke dalam dosa yang memalukan karena itu mereka sering diperlakukan
kasar, gerakannya dibatasi dan dikekang sedemikian rupa (Jhon Stott, 1984).
Akibatnya mereka kadang-kadang tak bisa berbuat apa-apa. Bagi saya perempuan adalah seorang penolong bagi kaum
laki-laki. Perempuan itu sederajat dengan laki-laki, tidak lebih rendah
atau pun lebih tinggi. Bagi saya tak ada yang perlu ditakuti selama sepasang laki-laki dan perempuan ada di jalan benar. Perempuan berfungsi sebagai penolong dan penyeimbang pasangannya. Maka, saya berharap perempuan melakukan penghormatan
yang sesuai bukan sebaliknya berdiam diri atau menganggap pasangannya sebagai
pribadi yang tidak perlu diberi masukan. Laki-laki dan perempuan harus membangun suatu partnership yang sepadan, yaitu saling mengisi atau melengkapi.
Untuk perempuan janganlah kamu memilih laki-laki karena berharap memiliki kehidupan yang nyaman dengan segala fasilitas yang akan mereka berikan, itu sama sekali tidak lebih penting dari kebersamaan membangun rumah tangga, kita tidak hidup untuk satu hari saja, selamanya kalian akan saling berdampingan.
Tidak ada waktu yang dapat ditarik kembali, tapi masa depan terbaik dapat kamu rencanakan meski jalannya tidak akan semulus yang kamu harapkan. Tenang saja, jika kalian saling berdampingan kalian tidak akan merasa sendirian.
Ntah apa yang ada dipikiranku, ada sesuatu yang aku sesalin, dan berharap tidak pernah terjadi kepada perempuan lainnya :) masa lalu seseorang tidaklah selalu baik, tapi itu pilihan dan sesuatu yang buruk terjadi karena memilih hal yang salah. Bagi kalian yang telah terlanjur coba ambil gelas dan isi dengan air putih, teteskan betadine sedikit demi sedikit, air itu akan menjadi kotor dan menghitam, sayangkuuu sebut itu dengan masa lalu. Kemudian, masih dalam gelas dan air yang sama, isi kembali gelas tadi dengan air putih tanpa henti, perlahan namun pasti. Lihat, yang hitam mulai tumpah dan menghilang, berganti dengan air putih bening yang baru. Sayangkuu itulah ibarat masa depan, tidak selamanya yang hitam akan menjadi hitam saat kau mengisi gelasmu dengan air putih yang menandakan kebaikan. Karena kamu selalu punya pilihan untuk mengisi gelasmu dengan apa. Tidak selamanya yang hitam akan menjadi hitam saat kau berani mengubah warna. Ini memang tidak akan mudah, tapi tolong jangan menyerah, jangan mau kalah :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar